Rabu, 26 Januari 2011

Kemdiknas Anugerahkan Penghargaan Karya Jurnalistik


(Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/120299)
Kamis, 19/08/2010 - 17:54

JAKARTA, (PRLM).- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) pada 2010 ini kembali memberikan penghargaan karya jurnalistik dan foto pendidikan. Penghargaan yang diberikan bagi insan pers dan masyarakat umum tersebut meliputi artikel reguler, artikel khusus, feature terbaik, tajuk terbaik, dan foto pendidikan.

Wartawati HU Pikiran Rakyat, Amaliya termasuk di antara yang meraih penghargaan, yaitu menjadi juara harapan II kategori feature terbaik. Judulnya “Sang Pemimpi dari Sukadamai”, dimuat di HU Pikiran Rakyat, 9 Pebruari 2010.

Sementara itu, juara I, II, dan III kategori feature terbaik sendiri berturut-turut adalah Rudy Prasetyo (Majalah Tempo) dengan judul “Bermula dari Obrolan Jalanan”, Arie Lukihardianti dan Sefti Oktarianisa (Republika) dengan judul “Siswa Kejuruan pun Rakit Pesawat”, dan Ahmad Arif (Kompas) dengan judul “Berdirinya Sekolah Kami”.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemdiknas Dodi Nandika menuturkan, penghargaan jurnalistik diberikan bagi insan pers yang telah membantu mengedukasi masyarakat melalui karya jurnalistiknya.

Melalui mereka, kata Dodi, masyarakat mengetahui berbagai program Kemdiknas, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), sertifikasi guru, dan lain-lain. "Media massa itu mempunyai peran yang sangat penting untuk mengedukasi masyarakat. Tidak sekadar menyebarkan informasi, tetapi juga mendidik masyarakat dengan massif sekali," katanya ketika ramah tamah bersama para pemenang penghargaan yang berlangsung di Hotel Ambara, Blok M, Jakarta Rabu (18/8) sore.

Dodi menambahkan, pemberian penghargaan jurnalistik ini dapat dimaknai dalam tiga dimensi, yaitu untuk terus berkarya dan menularkan serta memberi motivasi kepada sesama insan pers, tetap mempertahankan dan menjaga hasil yang telah dicapai, dan terus menerus belajar.

Pemenang kategori lainnya, artikel reguler (nonlomba) berturut-turut juara juara I, II, dan III adalah Rustana Adhi dimuat di Pikiran Rakyat tema “Guru Super Membentuk Siswa Berkarakter”. Lalu, Aan Hasanah dimuat di Media Indonesia berjudul “Pendidikan Berbasis Karakter”, dan Ajeng Kania dimuat di Republika berjudul “Ciptakan Pembelajaran Menginspirasi”.

Kategori artikel khusus (dilombakan) berturut-turut juara I, II, dan III adalah Sutawi (Malang Post) berjudul “Restorasi Keberadaban Bangsa Melalui Pendidikan Karakter”, Hendri Nova (Singgalang) berjudul “Karakterisasi Pendidikan Butuh Keteladanan Bersama”, dan Ali Usman (Media Indonesia) berjudul “Urgensi Pendidikan Karakter untuk Generasi Bangsa”.

Sementara itu, kategori pemenang tajuk terbaik, berturut-turut juara I, II, dan III adalah Suara Pembaruan tema “Masuk PTN Tanpa Tes”, Kedaulatan Rakyat dengan judul “Apresiasi Presiden Terhadap Siswa Berprestasi”, dan Jurnal Nasional dengan judul “Anggaran Pendidikan Kita Naik Terus”. Terakhir, kategori foto pendidikan berturut-turut juara I, II, dan III adalah Arif Wibowo (Yogyakarta), Kurniawan Arie Wibowo (Surakarta), dan Agoes Rudianto (Sukoharjo).

Sementara itu, Ajeng Kania, juara III kategori artikel reguler (nonlomba), mengaku senang saat dihubungi panitia bahwa karyanya meraih penghargaan dari Kemdiknas. "Saya senang sekali, awalnya tidak percaya," ujar pendidik di SD Cibiru 5 Kota Bandung ini. Ajeng berharap, kegiatan penghargaan karya jurnalistik ini dapat memotivasi para tenaga pendidik yang lain.

Dia menambahkan, di Jawa Barat ada asosiasi guru penulis. Asosiasi ini mewadahi guru-guru yang berminat untuk menulis. "Kadang-kadang menulis itu turun naik mood-nya. Penghargaan ini menjadi semangat tersendiri untuk guru-guru yang sering menulis," katanya. (A-94/das)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar