Selasa, 22 Desember 2009

Pengalaman Mengikuti Sayembara Pusbuk 2008


Oleh Ajeng Kania

Menulis adalah salah satu bagian dari sumbangsih guru bagi pengembangan dunia pendidikan. Hal itu direspons oleh Pusat Perbukuan (Pusbuk) Depdiknas setiap tahunnya dengan menggelar sayembara penulisan naskah buku pengayaan bagi guru-guru di seluruh tanah air.

Buku yang terpilih akan dicetak massal untuk koleksi buku-buku di perpustakaan di berbagai jenjang sekolah. Pusbuk dan BNSP pun berencana menerima pendaftaran bagi guru-guru yang menulis buku teks pelajaran tahap II untuk lima mata pelajaran dari SD hingga SMA. Royaltinya cukup merangsang motivasi, Rp 100-175 juta per judul buku.

Bermodalkan pengalaman menulis artikel di rubrik Forum Guru "PR", penulis memberanikan diri untuk ikut serta dalam sayembara. Sayembara ini terbagi dua bagian yaitu fiksi (terdiri atas kumpulan cerpen/novel, drama dan puisi) dan nonfiksi (pengayaan sosial, pengayaan alam, dan keterampilan). Masing-masing dibedakan dengan kategori SD/MI, SMP/MTs., dan SMA/SMK/MA, artinya akan ada 54 pemenang berbagai kategori.

Menulis buku sungguh berbeda dengan menulis artikel atau cerpen, dibutuhkan stamina, energi, dan napas yang panjang. Mencari ide untuk dijadikan topik utama naskah buku juga tidak mudah. Meminjam istilah Hernowo, bahwa buku yang baik idenya harus inspiring, bahkan kalau bisa "mengguncang". Buku tanpa ide kuat hanya akan terdiri atas huruf-huruf mati yang tak bisa bernyanyi alias kehilangan ruhnya. Sebagai peserta pemula, tentu agar dewan juri tergoda untuk mau membaca tulisan kita, harus sedapat mungkin idenya menarik dan unik. Untuk kategori fiksi, penulis tidak memiliki kekuatan dalam mengeksplorasi ide tokoh-tokoh imajiner, karakter tokoh, konflik, atau latar cerita sehingga pilihan jatuh pada nonfiksi populer sebagai spesialis jenis tulisan penulis.

Diilhami kasus lepasnya Pulau Sipadan-Ligitan (2002) ke tangan Malaysia dan sengketa Ambalat serta terbitnya PP No. 78/2005 tentang Pengelolaan Pulau-pulau Kecil Terluar (PPKT) menginspirasi untuk mengangkat topik seputar kawasan perbatasan.

Materi itu terdiri atas 12 bab berisi judul-judul: Keindahan dan Kekayaan Nusantara, Perbatasan Darat dan Laut, Menandai dan Kehidupan di Tapal-Batas, Perhubungan dan Menjaga Kedaulatan. Naskah buku itu sekaligus menjadi koreksi bahwa kawasan perbatasan cukup terabaikan, padahal di sanalah bermula kedaulatan wilayah NKRI. Dengan bahasa khas anak-anak seusia SD, murid-murid seolah diajak mengunjungi saudara-saudara mereka yang terasing di tapal batas dan lebih banyak bergaul dengan penduduk negara tetangga. Dengan demikian, nama-nama daerah yang masih asing seperti Pintu Skow, Miangas, Tanjung Datuk, Entikong, atau Perbatasan Belu diakrabkan dengan penyajian dalam bentuk cerita. Selain mendekatkan dengan saudara sebangsa juga diharapkan dapat menanamkan semangat keindonesiaan dan menimbulkan rasa memiliki (jiwa nasionalisme) terhadap bangsanya di kalangan pelajar.

Alhamdulillah, akhirnya penulis dinyatakan sebagai calon pemenang dan diundang ke Jakarta. Selama lima hari (30 November-4 Desember 2008) mengikuti serangkaian prosesi acara penentuan dan pengumuman pemenang. Dari 54 calon pemenang, hanya 47 guru yang dinyatakan sebagai pemenang sayembara. Peserta dari Provinsi Jawa Barat ada lima, dua di antaranya guru SD.

Mengikuti serangkaian acara di Jakarta sangat positif dan bermanfaat bagi pengembangan wawasan dan kepribadian guru. Seluruh pemenang juga berkesempatan berjumpa Presiden SBY, para menteri dan pengurus PB PGRI dalam upacara HUT ke-63 Guru/PGRI di Lapangan Tenis Indoor Senayan. Segala biaya hotel, tiket pesawat terbang, dan akomodasi ditanggung panitia, termasuk oleh-oleh sejumlah buku, dan tentu hadiah sayembara menulis I, II, III ( masing-masing Rp 17 juta, Rp 16 juta, dan Rp 15 juta).

Paparan ini sekaligus media berbagi informasi bagi rekan guru karena minimnya info tentang sayembara tersebut sekaligus semoga menginspirasi dan membekali untuk terus berkarya. ***

Penulis, guru SDN Taruna Karya 4 Kec. Cibiru, Bandung, pemenang II Kategori Nonfiksi Pengayaan Sosial SD, Sayembara Naskah Buku Pengayaan 2008 Pusat Perbukuan Depdiknas.

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=56308

1 komentar: